
Apa itu investasi?
Investasi adalah tindakan yang kita lakukan untuk merencanakan masa depan individu. Bentuk-bentuk investasi bisa bermacam-macam, termasuk investasi dalam pengembangan diri (yang sering kali dikenal juga sebagai 'investasi kepala') serta investasi finansial. Semua orang sebenarnya harus menjadikannya tanggung jawab pribadi mereka sendiri. Di artikel ini, saya ingin fokus pada jenis investasi finansial. Ketika melakukan investasi finansial, biasanya kita menyimpan uang kita ke dalam satu aset atau instrumen tertentu, sehingga nilai dari uang itu akan bertambah di hari mendatang. Ini adalah definisi dasar tentang apa arti investasi finansial. Meskipun tampak mirip dengan tabungan, namun ada perbedaan signifikan antara kedua konsep tersebut terkait tingkat pengembaliannya. Untuk memberikan gambaran lebih jauh, mari bandingkan bagaimana hasil dari menabung dibandingkan dengan investasi di saham PT Bank Central Asia Tbk (CATATAN PEMBACA: tidak mendorong pembelian saham BCA).
A. Bila Melakukan Penyimpanan Berkala Sebesar 1 Juta Setiap Bulannya Mulai Tahun 2019 Sampai 2024Bayangkan jika kita menyisihkan tabungan sebanyak 1 juta rupiah setiap bulan ke suatu bank yang memberikan bunga harian sekitar 4% pertahun, atau kurang lebih 0,33% tiap bulannya. Apabila hal tersebut dilakukan secara teratur dalam waktu enam tahun (atau tepatnya 72 bulan), berarti telah ditabung total sejumlah 72 juta rupiah. Melalui penghitungan dasar, jumlah uang tersebut akan tumbuh hingga mencapai angka Rp. 79.073.000. Ini artinya laba bersih dari aktivitas menabung itu sendiri adalah sebesar Rp. 7.073.000. Sekarang, mari kita bahas tentang bagaimana menghitung hasil dari sebuah investasi di pasar saham.
B. Apabila Berinvestasi dalam Saham BCA Secara Teratur Sebesar 1 Juta Setiap Bulan Mulai Tahun 2019 Sampai 2024
Anggap saja kita menyimpan uang senilai 1 juta rupiah setiap bulan dalam bentuk saham BCA (BBCA). Harga satu lembar saham BCA pada tahun 2019 mencapai Rp. 27.000, lalu terjadi pembagian saham atau stock split sebanyak 1:5 pada tahun 2021 sehingga harganya turun menjadi Rp. 5.400 per lembar. Kemudian, di tahun 2024, nilai saham BBCA naik lagi menjadi Rp. 9.650 per lembar. Jika kita melanjutkan investasi rutin ini tiap bulan tanpa bisa memprediksinya secara pasti layaknya bunga bank, akhirnya kita akan memiliki sekitar 10.200 lembar saham. Jika semua lembar tersebut kitajual di tahun 2024 dengan harga penjualan Rp. 9.650 per lembar, hasilnya akan menjadi Rp. 98.325.000. Ini artinya kita telah meraup laba bersih sebesar lebih kurang 27 juta rupiah. Bandingkan hal ini dengan manfaat tabungan biasa di bank yang memberikan pengembalian kira-kira 7 juta rupiah. Oleh karena itu, selisih antara pendapatan dari simpanan di bank versus investasi saham BCA adalah sejumlah 20 juta rupiah.
Ini adalah alasan mengapa orang-orang berada semakin bertambah kaya, sebab mereka terus-menerus menyalurkan dana mereka, sementara uang tersebut bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri. Sebagaimana pernah diutarakan oleh salah satu pemain saham kondang global, Warren Buffett, beliau menyampaikan bahwa “Jika Anda tak memiliki cara agar bisa mendapatkan penghasilan bahkan ketika sedang tertidur, maka Anda harus bekerja hingga ajal menjemput”. Jadi apabila kita gagal membuat uang ini mengerjakan apa yang dibutuhkan bagi kita saat tengah istirahat, hal itu artinya kita wajib bekerja tanpa henti hingga akhir hayat tiba.
Harap dicatat bahwa penghitungan harga saham sangat bergantung pada perusahaan tempat Anda berinvestasi. Oleh karena itu, bagi mereka yang masih awam tentang saham, disarankan untuk memilih perusahaan besar dengan reputasi baik serta performa saham yang solid dan efisien. Jenis saham yang umumnya diketahui memiliki kinerja superior ini dikenal sebagai saham Blu Chip. Informasi lebih lanjut mengenai daftar saham Blu Chip dapat ditemukan secara online; beberapa contoh dari jenis saham tersebut antara lain BBCA, BBRI, BMRI, dan BBTN.
Bagaiamana Cara Berinvestasi Saham?
Untuk Anda yang ingin mencoba praktik langsung dalam berinvestasi saham, silakan lakukan di sekuritas yang telah didaftarkan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sekuritas ini bertindak sebagai tempat pembelian dan penjualan saham. Ada banyak pilihan sekuritas di Indonesia, misalnya Ajaib. Ajaib menawarkan layanan investasi mulai dari saham hingga obligasi, reksadana, bahkan aset digital crypto. Setiap platform tentunya punya plus-minus masing-masing; Ajaib mengklaim dirinya ramah bagi pengguna baru serta sudah mendapat kepercayaan dari lebih dari satu juta investor di Tanah Air. Namun demikian, ada juga beberapa batasan seperti jumlah minimal transaksi sebesar lima ribu rupiah dan kuranganya variasi dengan adanya ekslusivitas hanya menyediakan saham perusahaan lokal tanpa opsi untuk trading saham internasional semacam AS.
Untuk membuat akun di Sekuritas Ajaib cukup sederhana, sebab Anda tak perlu bolak-balik ke kantor sekuritas dan prosesnya bisa diselesaikan melalui ponsel saja. Penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih valid serta nomor rekening bank yang juga aktif; kedua hal tersebut digunakan sebagai identifikasi diri Anda dan melakukan transaksi finansial. Saat ini ada penawaran spesial dari Ajaib bagi mereka yang hendak membuka akun sekuritas—Anda bakal mendapat satu lot saham secara acak dari Ajaib jika mendaftarkan diri lewat layanan ini. Ini tentu menjadi kesempatan baik, karena setiap peserta yang daftar dengan menggunakan kode unik Ajaib akan diberikan satu lot atau 100 lembar saham secara cuma-cuma.
Link daftar Ajaib: https://login.ajaib.co.id/sign-up Kode Ajaib: fern6574378761
Maka dari hal tersebut, kita telah memahami konsep dasar tentang investasi, perbedaannya dengan menyimpan uang di bank, langkah-langkah dalam melakukannya, pendaftaran akun sekuritas beserta penawaran bonusnya. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang teguh agar bisa mencapai kebebasan finansial. Mari bergotong-royong menuju kemerdekaan finansial bagi diri sendiri, keluarga, orang tersayang, dan juga membantu sesama manusia.