JAKARTA, Khadafi (22), alumni D3 Teknik Mesin dari Politeknik Negeri Jakarta, merasakan tantangan dalam menemukan pekerjaan.
Sejak ia wisuda di akhir tahun 2024, Khadafi telah melamar ke lebih dari seratus tempat pekerjaan, khususnya kepada perusahaan-perusahaan dalam sektor manufakturing, otomotif, serta energi; semua ini sesuai dengan pendidikan dan ketertarikannya.
"Sudah saya kirim lebih dari seratus aplikasi pekerjaan. Kesulitan utamanya berada pada tingkat kompetisi yang ketat serta persyaratan adanya pengalaman kerja, sebab banyak perusahaan mengharuskan setidaknya satu sampai dua tahun dalam bidang tersebut," jelas Khadafi di lokasi Pameran Kerja Jakartta, Kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Rabu (16/4/2025).
Walaupun sering kali ditolak lantaran minimnya pengalaman, Khadafi masih bersemangat untuk terus menuntut ilmu serta ikut pelatihan guna memperbesar kesempatan mendapatkan pekerjaan.
"Saya mengikuti penilaian kualifikasi serta pelatihan menggunakan perangkat lunak desain seperti SolidWorks dan AutoCAD. Tujuan saya adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok dan terus tumbuh dalam bidang ini," jelasnya.
Perasaan yang sama juga dialami oleh Yudistira (23). Lulusan Sarjana Teknik Mesin tahun 2023 tersebut sudah mengajukan antara 20 sampai 30 aplikasi kerja dalam satu bulan, namun belum juga berhasil diterima bekerja.
"Saya telah mengajukan aplikasi untuk berbagai posisi sejak lulus pada tahun 2023, dan jika dihitung bulan ini saja, jumlahnya bisa mencapai antara 20 sampai dengan 30 permohonan," jelas Yudistira.
Walaupun sudah berpengalaman bekerja sebagai tenaga penjualan, Yudistira mengakui masih kesulitan untuk menemukan pekerjaan di Jakarta.
Oleh karena itu, ia menginginkan agar perusahaan memberikan lebih banyak peluang kerja untuk para jobseeker. fresh graduate .
Bila memungkinkan, perusahaan sebaiknya memberi lebih banyak peluang kepada mereka. fresh graduate "Untuk terus belajar dan tumbuh," ujar Yudistira.
Kedua job seeker hal ini menunjukkan harapan agar pemerintah serta perusahaan dapat lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat. fresh graduate dalam dunia kerja, terutama peluang magang dan kualifikasi pekerjaan yang lebih realistis.