Tindakan Park Bo Gum dalam "When Life Gives You Tangerine" yang Membuatnya Disebut sebagai Simbol Kencan

Drama baru dari Netflix yang diperankan oleh IU dan Park Bo Gum sukses menarik perhatian publik. Drama yang mulai diputar pada tanggal 7 Maret ini pun menjadi catatan historis sebagai serial dengan jumlah penonton tertinggi selama minggu pembukaan pemutaranannya.

Berdasarkan laporan FlixPatrol, Ketika Hidup Memberikan Kamu Jeruk memulai debutnya di posisi pertama di empat negara, yaitu Indonesia, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan, sementara itu menduduki peringkat sepuluh teratas di 37 negara lainnya.

Sukses tersebut tidak terlepas dari penampilan apik IU dan Park Bo Gum yang berhasil membawa karakternya menjadi sangat hidup. Ketika Hidup Memberi Kamu Jeruk Mengisahkan tentang petualangan pasangan kekasih yang bertempat di Pulau Jeju pada dekade 1960-an, dengan setting kehidupan yang dipenuhi tantangan serta romansa yang menyentuh hati.

Pada cerita ini, IU menjadi pemeran utama dengan tokoh bernama Ae-sun, yaitu seorang wanita kurang mampu yang sangat mencintai puisi dan literatur. Akan tetapi, impian besar dalam bidang tersebut harus sirna akibat keterbatasan finansial di rumah tangganya. Apalagi, usai sang ibu meninggalkannya sendirian untuk merawat tiga bersaudara lainnya. Di sisi lain, Park Bo Gum membawa sosok Gwan-sik, yakni laki-laki pembudidayaikan dari pekerjaan menjual ikan yang pendiam tapi selalu ada saat dibutuhkan oleh Ae-sun mulai masa kanak-kanak sampai dewasanya.

Setiakanya Gwan-sik yang tidak berubah bahkan menjadikan dirinya diberi julukan sebagai green flag Kata untuk orang yang berbudi luhur, peduli, dan pantas dijadikan mitra ideal.

Berikut ini adalah sejumlah perbuatan Gwan-sik yang memberinya julukan tersebut. Beberapa adegan emosional berikut menggambarkan kejujurannya dalam hal hubungannya dengan Ae-sun. Netflix .

Memberikan Ikan untuk Ae-sun

Sejak muda, Gwan-sik sudah memperlihatkan perhatiannya terhadap Ae-sun. Dia sadar bahwa keluarga Ae-sun seringkali menghadapi tantangan finansial akibat pekerjaan sang ibu sebagai seorang haenyeo atau penyelam. Meski tanpa berbicara banyak, Gwan-sik dengan diam-diam membantu dengan memberikan hasil tangkap ikan dari keluarganya untuk Ae-sun, walaupun hal tersebut kadang-kadang menimbulkan kemarahan dalam keluarganya sendiri.

Membantu Ae-sun Berjualan

Pada masa sekolah menengah atas, Ae-sun dan Gwan-sik bersama-sama berdagang di pasar dengan kedai yang saling berdampingan. Ae-sun fokus pada penjualan kubis, sedangkan Gwan-sik bertugas memasarkan ikan. Meskipun begitu, Ae-sun cenderung lebih suka menyibukkan diri dengan membaca puisi daripada mengelola usaha mereka. Akhirnya, Gwan-sik pun ikut campur untuk membantu melayani pelanggan.

Bukan hanya itu saja, Gwan-sik juga secara konsisten menyediakan tempat duduk bagi Ae-sun. Pada akhirnya, dia sangat teliti menggantikan sendal Ae-sun dengan sepatunya dan tidak luput dari tangannya membersihkan kakinya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam sepatu tersebut. Aksi romantis ini berhasil membekaskan kesan hangat pada para pemirsa.

Berenang Melintasi Lautan

Adegan paling emosional dalam cerita ini terjadi saat Ae-sun dan Gwan-sik dipisahkan. Ketika Ae-sun sadar akan perasaannya pada Gwan-sik, dia bergegas ke pelabuhan sambil berteriak menjerit nama lelaki itu. Di titik tersebut, Gwan-sik telah naik ke kapal yang hendak mengantarkannya ke pulau lainnya. Meski begitu, ia mendengarkan jeritan Ae-sun lalu tanpa keraguan pun langsung melompat ke air dan berusaha kembali ke tepian dengan berenang. Adegan ini mencerminkan komitmennya yang tidak bisa digoyahkan kepada Ae-sun.

Mendukung Ae-sun Di Hadapan Keluarga

Hubungan asmara antara Ae-sun dan Gwan-sik tidak selalu mudah. Keluarga Gwan-sik, khususnya ibunya dan neneknya, kerapkali tampil dengan sikap kurang menyenangkan kepada Ae-sun. Akan tetapi, tanpa ada rasa sungkan, Gwan-sik setia mendukung Ae-sun dan mengajaknya untuk pergi, menandakan bahwa dia siap memeliharai kekasihnya tersebut.

Jadi, mana momen favoritmu?

Lebih baru Lebih lama